Monday, 24 June 2013

(my task)



KARYA ILMIAH
PENDIDIKAN PRASEKOLAH DI ERA MODERN DI PERLUKAN OLEH ANAK USIA DINI

                                                           BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kunci pengembangan potensi anak yang di laksanakan dalam keluarga, sekolah dan di masyarakat. Pengembangan  potensi anak di upayakan melalui pembangunan di berbagai bidang serta di dukung oleh iklim masyarakat belajar. Hal ini hendaknya dilakukan sedini mungkin mengingat bahwa anak sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa. Untuk itu perhatian kepada anak harus lebih. Besarnya perhatian pada anak di buktikan dengan adanya seminar dan konferensi internasional.
Dari konferensi tersebut menyimpulkan bahwa ada beberapa aspek yang perlu di kembangkan pada anak. Beberapa aspek tersebut meliputi motorik(fisik),bahasa, kognitif,emosi,sosial, moralitas dan kepribadian. Serta perlu pula di tambahkan aspek penghaytan keagamaan (Mulyani 2001 : 29). Agar aspek-aspek tersebut dapat berkembang dengan baik maka di perlukan sebuah wadah atau lembaga pendidikan prasekolah. Pendidikan prasekolah merupakan salah satu bentuk pendidikan anak usia dini yang memiliki peranan penting untuk mengembangkan kepribadian anak serta mempersiapkan mereka memasuki jenjang pendidikan berikutnya.
Pendidikan prasekolah memberikan program pendidikan dini bagi anak sekurang kurangnya pada usia empat tahun sampai memasuki usia pendidikan sekolah dasar. Mendukung pernyataan tersebut Bredekap dan Copple (Masitoh et.al 2003 : 1) mengemukakan bahwa “pendidikan anak usia dini mencakup berbagai program yang melayani anak dari lahir sampai dengan usia delapan tahunyang dirancang untuk meningkatkan perkembangan intelektual, sosial, emosi, bahasa dan fisik anak”.
Sejauh ini pemerintah masih belum mempersyaratkan pendidikan prasekolah untuk memasuki sekolah dasar. Hal ini menimbulkan asumsi sebagian masyarakat yang berpendapat bahwa pendidikan prasekolah kurang penting. Ini karena banyak dari mereka yang tidak tahu seperti apa pendidikan prasekolah itu sendiri. Pendidikan prasekolah diselenggarakan untuk membantu meletakkan dasar pengetahuan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta bagi anak usia sebelum memasuki pendidikan dasar. Usia tersebut merupakan masa yang sangat menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak. Dalam masa ini anak berada dalam masa peka untuk menerima rangsangan yang cukup baik, terarah dan didorong ketingkat pertumbuhan dan perkembanganya, sehingga kemampuan dasar anak dapat berkembang dengan baik. Dan anak yang mengikuti pendidikan prasekolah  akan lebih siap dalam memasuki pendidikan dasar.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa pendidikan prasekolah ?
2.      Apa tujuan pendidikan prasekolah ?
3.      Mengapa pendidikan prasekolah penting untuk anak ?
4.      Bagaimana proses pendidikan prasekolah ?
5.      Bagaimana peran orang tua dalam pendidikan prasekolah ?
1.3    Tujuan Pembahasan
1.      Mengetahui pengertian pendidikan prasekolah
2.      Mengetahui tujuan pendidikan prasekolah
3.      Mengetahui pentingnya pendidikan prasekolah
4.      Mengetahui proses pendidikan prasekolah
5.      Mengetahui peran orang tua dalam proses pendidikan









BAB II
 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian pendidikan Pra sekolah
Para orangtua tentu akan berusaha memberikan pendidikan yang terbaik buat putra-putrinya bahkan sejak usia prasekolah. Peranan pendidikan dianggap penting dalam kehidupan masyarakat. Apalagi jaman sekarang banyak orang tua yang telah memberikan pendidikan prasekolah kepada anak mereka. Apa pendidikan pra sekolah itu?
Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak usia dini di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar, yang di selenggarakan di jalur pendidikan sekolah atau di jalur pendidikan luar sekolah. Taman  kanak-kanak adalah salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang menyediakan program pendidikan dini bagi anak usia empat tahun sampai memasuki pendidikan dasar.
            Pendidikan prasekolah merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
                Pendidikan pra-sekolah berperan untuk mendorong anak-anak berusia antara dua dan lima tahun untuk belajar, bermain dan berkembang. Hal ini sejalan dengan undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyatakan : “Pendidikan anak usia dini adalah salah satu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”.
2.2Tujuan pendidikan prasekolah
Pendidikan prasekolah tidak merupakan persyaratan untuk memasuki pendidikan dasar. Namun beberapa sekolah memiliki kebijakan sendiri untuk memasukan pendidikan prasekolah sebagai syarat memasuki pendidikan dasar pada sekolah tersebut. Di sini seharusnya pendidikan prasekolah harus lebih di arahkan agar anak dapat pendidikan sejak dini.
Demikian dengan tujuan pendidikan prasekolah itu sendiri,yang tercantum dalam PP No.27 tahun 1990 pasal 3, menyatakan : pendidikan prasekolah bertujuan untuk membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap,pengetahuan,keterampilan, dan daya cipta yang di perlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya.
Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan prasekolah adalah :
1.      Meletakan dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan anak untuk hidupdalam lingkungan masyarakat.
2.      Memberikan bekal kemampuan dasar untuk memasuki jenjang sekolah dasar (SD).
3.      Memberikan bekal untuk mengembangkan diri sesuai azas pendidikan sedini mungkin dan seumur hidup.
Butir kedua pernyataan diatas menunjukan bahwa ada keterkaitan dan kesinambungan antara pendidikan prasekolah dengan pendidikan sekolah dasar. Namun hal ini belum ditetapkan oleh pemerintah. Sehingga sebagian belum terealisasikan karena beberapa masyarakat tidak memasuki pendidikan prasekolah sebelum pendidikan dasar.
Selain beberapa tujuan di atas, pendidikan prasekolah juga bertujuan untuk menimbulkan minat dan motivasi belajar anak sehingga memberi peluang pada anak untuk menggali potensinya.
2.3 Pentingnya pendidikan prasekolah
            Pendidikan prasekolah yang di jalani anak usia dini sangat bermanfaat bagi anak yang dapat mengikuti pendidikan tersebut. Pendidikan prasekolah sangat penting untuk pengembangan masa kanak-kanak. Keterampilan berpikir yang akan diperlukan bagi kehidupan seluruh anak yang dikembangkan selama tahap kehidupan mereka.
 Penelitian telah menunjukkan bahwa salah satu faktor untuk orang dewasa tidak mampu berpikir "ke depan" dan melihat konsekuensi tertentu dalam situasi ini adalah kurangnya aktivitas belajar yang memadai pada tahun-tahun awal masa kanak-kanak. Banyak orang dewasa membuat keputusan yang salah hanya karena kurangnya kapasitas untuk melihat melampaui situasi mendesak. Mereka mempengaruhi orang lain negatif di sekitar mereka karena tindakan unthoughtful mereka. Untuk itu disini pendidikan pra sekolah di berikan agar keterampilan berpikir berkembang dengan baik sejak dini.
"Tumbuh up" yang memiliki masalah ini biasanya tidak memiliki peluang tersebut belajar pada anak usia dini mereka. Pengalaman pendidikan dalam membantu anak prasekolah mengembangkan keterampilan berpikir logis yang akan digunakan dalam banyak situasi di masa dewasa.
Sangat penting untuk mengetahui perbedaan antara bagaimana anak-anak muda dan tua belajar.
Mengajar anak-anak kecil sangat berbeda dari mengajar anak-anak yang lebihtua.
Banyak orang dewasa yang tidak mengerti bagaimana anak-anak kecil berpikir, merasa frustrasi ketika mereka tidak dapat berhubungan dengan mereka. Hal ini disebabkan fakta bahwa anak-anak kecil belum memiliki pengalaman untuk dapat mengembangkan hubungan antara pikiran mereka dan mengatur mereka lebih baik. Anak yang lebih tua telah mengembangkan kemampuan mereka untuk interlink dan berhubungan pikiran karena mereka telah mengalami banyak hal dan telah mampu mengembangkan bahasa. Mereka telah memahami bagaimana satu hal mempengaruhi yang lain. Inilah sebabnya mengapa pendidikan anak usia dini harus diajarkan berbeda dari anak-anak usia lain.
2.4 Proses pendidikan prasekolah
Ketika anak memasuki fase keemasan (usia 0-5 tahun), ia membutuhkan proses pendidikan yang mengarah pada perkembangan intellectual quotient (IQ), emotional quotient (EQ), dan spiritual quotient (SQ) secara seimbang dengan berbagai metode. Pelaksanaan pendidikan prasekolah tidak harus selalu formal di sekolah, tetapi bisa dilaksanakan di jalur pendidikan luar sekolah dengan cara yang tepat.
Demikian diungkapkan oleh Nunuk Murdiati Sulastomo dari Yayasan Pamongsito, dalam acara pelatihan yang diadakan Yayasan Pamongsito Depok di Jakarta, pekan lalu. Pelatihan diikuti para pendidik pada pendidikan prasekolah (taman kanak-kanak), orangtua, dan pejabat dari Direktorat Pendidikan prasekolah Departemen Pendidikan Nasional
Menurut undang-undang REFR DOCNM=”89uu002” >Nomor 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional pasal 4 menyatakan : bentuk satuan pendidikan prasekolah meliputi taman kanak-kanak, kelompok bermain, penitipan anak serta bentuk lain yang ditetapkan menteri. Taman kanak-kanak terdapat dijalur pendidikan sekolah. Sedangkan kelompok bermain dan penitipan anak terdapat dijalur luar pendidikan sekolah.
Dalam pendidikan prasekolah ada beberapa program kegiatan belajar. Isi program kegiatan belajar pendidikan di Taman Kanak-kanak meliputi pengembangan :
1.      Moral Pancasila
2.      Agama
3.      Disiplin
4.      Kemampuan berbahasa
Pembinaan usaha kesejahteraan anak pada kelompok bermain dan penitipan anak menjadi tanggung jawab menteri sosial, sedangkan pembinaan pendidikannya menjadi tanggung jawab menteri. Pendidikan yang diselenggarakan pada kelompok bermain dan penitipan anak merupakan bagian daripada pendidikan prasekolah yang diatur dalam peraturan pemerintah.

Apa yang anak lakukan di pra-sekolah

Anak-anak pra-sekolah didorong untuk belajar melalui bermain. Staf di setiap pusat pra-sekolah akan mengatur kegiatan untuk membantu anak-anak belajar dan berkembang. Semua pra-sekolah penyelenggara pendidikan harus mengikuti tahap awal Kurikulum Excellence. Informasi tentang tahap awal Kurikulum Excellence dapat ditemukan di situs Belajar Mengajar Skotlandia .
Staf di pra-sekolah memantau kemajuan pusat anak-anak. Kemajuan ini akan dibicarakan dengan orang tua serta digunakan untuk merencanakan langkah selanjutnya dalam belajar anak. Pemerintah setempat mendorong pra-sekolah pusat untuk berbagi informasi mengenai kemajuan anak-anak dengan sekolah dasar anak-anak karena untuk beralih ke pada akhir pendidikan pra-sekolah mereka
Selain pendidikan sekolah dan luar sekolah, ada salah satu metode pendidikan alternatif yang kini dikembangkan di Indonesia yaitu metode Montessori, hasil pemikiran Dr Maria Montessori yang merupakan ahli pendidikan anak usia dini asal Italia.
Metode pendidikan tersebut mengajarkan berbagai pengetahuan dasar dalam kehidupan, melatih gerak motorik halus dan kasar, yang kini sudah dipakai di banyak negara. Kalau semula metode tersebut diajarkan dalam bahasa Inggris, maka kemudian dikembangkan dengan memakai bahasa negara masing-masing. Salah satu contohnya adalah Jepang.
Karena itu, di Indonesia pun akan dikembangkan model pendidikan serupa dengan bahasa Indonesia di beberapa pendidikan prasekolah sampai sekolah dasar, yang sudah menerapkan metode itu di Jakarta. Demikian juga dengan alat peraga, sedapat mungkin dibuat dari bahan lokal yang ada di sekitar sekolah .
Menggunakan kegiatan yang memadai usia pembelajaran yang tepat penting untuk perkembangan anak usia dini.

            Sebuah cara yang bagus untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan kemampuan kognitif lain pada anak-anak adalah untuk memberikan banyak kegiatan belajar yang positif dan menyenangkan. Games dan tangan pada pengalaman akan menguntungkan mereka yang paling.
            Berikut adalah daftar dari beberapa pengalaman belajar yang positif untuk anak-anak muda:
  • menciptakan patung dengan plastisin
  • bermain di pasir
  • blok bangunan
  • menempatkan teka-teki bersama-sama
  • lukisan
  • memotong dan lem kegiatan
  • bermain game memori
  • miniatur mainan
  • dapur bermain
  • mendengarkan cerita pendek
  • pedalangan
Dengan memahami bagaimana seorang anak kecil berpikir guru dan orang tua homeschooling dapat beradaptasi mengajar mereka ke prasekolah usia. Jauh lebih bisa dicapai dalam pertumbuhan perkembangan anak prasekolah.
2.5 Peran orang tua dalam pendidikan prasekolah
Anak dalam proses perkembangannya menuju kepada kedewasaan memerlukan perhatian dari kaum pendidik, hal ini dimaksudkan untuk memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan anak agar ia tumbuh menjadi manusia mandiri.
Setiap perkembangan manusia bukan dimulai dari perkembangan “aku” tetapi dari “kita” (undifferentiatied), karena diasuh oleh dan bergantung pada manusia lain. Karena adanya manusia lain itulah manusia berkembang. Sosialisasi dimulai dengan adaptasi terhadap lingkungannya yang merupakan suatu ikatan yang essensial untuk eksistensi psikisnya. Society lives though him, dan setiap diri terwujud melalui lingkungannya. Perkembangan sosial seseorang adalah perjuangannya untuk menjadi suatu identitas dengan hak-hak dan  kewajibannya dalam mempertahankan dan menyatakan dirinya.
Pendidikan anak sangat penting dimulai dari lingkungan keluarga karena dari rumahlah ditumbuhkan rasa kepedulian, kesadaran, dan pengertian dasar tentang totalitas lingkungan. Dari sinilah orang tua harus belajar memahami setiap pertumbuhan anak agar sesuai dengan kebutuhan si anak. Diperlukan sensitivitas dari orang tua terhadap berbagai ciri serta perubahan fisik dan mental yang terjadi pada umur anak, terutama yang berkenaan dengan segi emosionalnya. Maslow menyebutkan bahwa kebutuhan biologis ( sandang, pangan, papan ) serta kebutuhan psikologis ( rasa aman, self esteem, dan  kasih sayang ) harus terpenuhi untuk mewujudkan aktualisasi dari potensinya. Interaksi dalam  lingkungan keluarga ikut menentukan arah dari perkembangan anak, yaitu peluang keserasian belajar pada setiap masa peka.
Perlu diingat bahwa setiap anak lahir dengan bakat, potensi, kemampuan, talenta serta sikap dan sifat yang berbeda. Pendidikan keluarga adalah wahana yang mendasar untuk meningkatkan bentuk yang lebih harmonis dari perkembangan  manusia. Oleh karenanya, selayaknya  kehidupan  keluarga menjadi kepedulian semua pihak, pemerintah dan masyarakat.
                                                             


















BAB III
PENUTUP

2.2KESIMPULAN

            Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar, yang diselenggarakan di jalur pendidikan sekolah atau di jalur pendidikan luar sekolah(PP27/19).
Pada masa anak-anak mengalami kemajuan yang pesat. Yang dimana 80 % menyukai aktivitas bebas dan 20 % aktifitas yang diarahkan oleh guru. Pendidikan prasekolah cukup penting diberikan kepada anak-anak, karena masa anak-anak merupakan masa golden age, yaitu dini, anak-anak akan diberikan pendidikan yang terbaik dengan berorentasi pada belajar sambil bermain, karena masa anak-anak adalah masa yang penuh kebahagiaan yang juga akan mempengaruhi psikologisnya kelak. Kurikulum pada pendidikan anak usia dini didesain berdasarkan tingkat perkembangannya anak. Mereka mampu dengan cepat menyerap apa yang ada di lingkungan sekitar. Sehingga diusia dini, anak-anak akan diberikan pendidikan yang terbaik dengan berorentasi pada belajar sambil bermain, karena masa anak-anak adalah masa yang penuh kebahagiaan yang juga akan mempengaruhi psikologisnya kelak. Kurikulum pada pendidikan anak usia dini didesain berdasarkan tingkat perkembangannya anak.
2.3Saran
Dalam menghadapi anak pendidikan prasekolah, kita harus mengerti terlebih dahulu apa keinginan dan bagaimana terhadap perkembangan dan kemampuan anak, karena tiap anak berbeda tahap perkembangannya, terlebih lagi bagi para calon pendidik. Karena anak lebih menyukai aktivitas bermain.




No comments:

Post a Comment