KARYA
ILMIAH
PENDIDIKAN
PRASEKOLAH DI ERA MODERN DI PERLUKAN OLEH ANAK USIA DINI
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan
merupakan kunci pengembangan potensi anak yang di laksanakan dalam keluarga,
sekolah dan di masyarakat. Pengembangan potensi
anak di upayakan melalui pembangunan di berbagai bidang serta di dukung oleh
iklim masyarakat belajar. Hal ini hendaknya dilakukan sedini mungkin mengingat
bahwa anak sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa. Untuk itu perhatian
kepada anak harus lebih. Besarnya perhatian pada anak di buktikan dengan adanya
seminar dan konferensi internasional.
Dari
konferensi tersebut menyimpulkan bahwa ada beberapa aspek yang perlu di
kembangkan pada anak. Beberapa aspek tersebut meliputi motorik(fisik),bahasa,
kognitif,emosi,sosial, moralitas dan kepribadian. Serta perlu pula di tambahkan
aspek penghaytan keagamaan (Mulyani 2001 : 29). Agar aspek-aspek tersebut dapat
berkembang dengan baik maka di perlukan sebuah wadah atau lembaga pendidikan
prasekolah. Pendidikan prasekolah merupakan salah satu bentuk pendidikan anak
usia dini yang memiliki peranan penting untuk mengembangkan kepribadian anak
serta mempersiapkan mereka memasuki jenjang pendidikan berikutnya.
Pendidikan
prasekolah memberikan program pendidikan dini bagi anak sekurang kurangnya pada
usia empat tahun sampai memasuki usia pendidikan sekolah dasar. Mendukung
pernyataan tersebut Bredekap dan Copple (Masitoh et.al 2003 : 1) mengemukakan
bahwa “pendidikan anak usia dini mencakup berbagai program yang melayani anak
dari lahir sampai dengan usia delapan tahunyang dirancang untuk meningkatkan
perkembangan intelektual, sosial, emosi, bahasa dan fisik anak”.
Sejauh
ini pemerintah masih belum mempersyaratkan pendidikan prasekolah untuk memasuki
sekolah dasar. Hal ini menimbulkan asumsi sebagian masyarakat yang berpendapat
bahwa pendidikan prasekolah kurang penting. Ini karena banyak dari mereka yang
tidak tahu seperti apa pendidikan prasekolah itu sendiri. Pendidikan prasekolah
diselenggarakan untuk membantu meletakkan dasar pengetahuan sikap, pengetahuan,
keterampilan dan daya cipta bagi anak usia sebelum memasuki pendidikan dasar.
Usia tersebut merupakan masa yang sangat menentukan pertumbuhan dan
perkembangan anak. Dalam masa ini anak berada dalam masa peka untuk menerima
rangsangan yang cukup baik, terarah dan didorong ketingkat pertumbuhan dan
perkembanganya, sehingga kemampuan dasar anak dapat berkembang dengan baik. Dan
anak yang mengikuti pendidikan prasekolah
akan lebih siap dalam memasuki pendidikan dasar.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa pendidikan prasekolah ?
2.
Apa tujuan pendidikan prasekolah ?
3.
Mengapa pendidikan prasekolah penting
untuk anak ?
4.
Bagaimana proses pendidikan prasekolah ?
5.
Bagaimana
peran orang tua dalam pendidikan prasekolah ?
1.3
Tujuan
Pembahasan
1. Mengetahui
pengertian pendidikan prasekolah
2. Mengetahui
tujuan pendidikan prasekolah
3. Mengetahui
pentingnya pendidikan prasekolah
4. Mengetahui
proses pendidikan prasekolah
5. Mengetahui
peran orang tua dalam proses pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian pendidikan
Pra sekolah
Para orangtua
tentu akan berusaha memberikan pendidikan yang terbaik buat putra-putrinya
bahkan sejak usia prasekolah. Peranan pendidikan dianggap penting dalam
kehidupan masyarakat. Apalagi jaman sekarang banyak orang tua yang telah
memberikan pendidikan prasekolah kepada anak mereka. Apa pendidikan pra sekolah
itu?
Pendidikan
prasekolah adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani anak usia dini di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki
pendidikan dasar, yang di selenggarakan di jalur pendidikan sekolah atau di
jalur pendidikan luar sekolah. Taman
kanak-kanak adalah salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang
menyediakan program pendidikan dini bagi anak usia empat tahun sampai memasuki
pendidikan dasar.
Pendidikan
prasekolah merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang
menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan
fisik (koordinasi motorik halus dan
kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan
spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan
komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui
oleh anak usia dini.
Pendidikan
pra-sekolah berperan untuk mendorong anak-anak berusia antara dua dan lima
tahun untuk belajar, bermain dan berkembang. Hal ini sejalan dengan
undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyatakan :
“Pendidikan anak usia dini adalah salah satu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”.
2.2Tujuan pendidikan prasekolah
Pendidikan
prasekolah tidak merupakan persyaratan untuk memasuki pendidikan dasar. Namun
beberapa sekolah memiliki kebijakan sendiri untuk memasukan pendidikan
prasekolah sebagai syarat memasuki pendidikan dasar pada sekolah tersebut. Di
sini seharusnya pendidikan prasekolah harus lebih di arahkan agar anak dapat
pendidikan sejak dini.
Demikian
dengan tujuan pendidikan prasekolah itu sendiri,yang tercantum dalam PP No.27
tahun 1990 pasal 3, menyatakan : pendidikan prasekolah bertujuan untuk membantu
meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap,pengetahuan,keterampilan, dan daya
cipta yang di perlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya.
Dengan
kata lain dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan prasekolah adalah :
1. Meletakan
dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang
diperlukan anak untuk hidupdalam lingkungan masyarakat.
2. Memberikan
bekal kemampuan dasar untuk memasuki jenjang sekolah dasar (SD).
3. Memberikan
bekal untuk mengembangkan diri sesuai azas pendidikan sedini mungkin dan seumur
hidup.
Butir kedua
pernyataan diatas menunjukan bahwa ada keterkaitan dan kesinambungan antara
pendidikan prasekolah dengan pendidikan sekolah dasar. Namun hal ini belum
ditetapkan oleh pemerintah. Sehingga sebagian belum terealisasikan karena
beberapa masyarakat tidak memasuki pendidikan prasekolah sebelum pendidikan
dasar.
Selain beberapa
tujuan di atas, pendidikan prasekolah juga bertujuan untuk menimbulkan minat
dan motivasi belajar anak sehingga memberi peluang pada anak untuk menggali
potensinya.
2.3
Pentingnya pendidikan prasekolah
Pendidikan prasekolah yang di jalani
anak usia dini sangat bermanfaat bagi anak yang dapat mengikuti pendidikan
tersebut. Pendidikan prasekolah sangat penting untuk pengembangan
masa kanak-kanak. Keterampilan berpikir yang akan diperlukan bagi kehidupan
seluruh anak yang dikembangkan selama tahap kehidupan mereka.
Penelitian telah menunjukkan bahwa salah satu
faktor untuk orang dewasa tidak mampu berpikir "ke depan" dan melihat
konsekuensi tertentu dalam situasi ini adalah kurangnya aktivitas belajar yang
memadai pada tahun-tahun awal masa kanak-kanak. Banyak orang dewasa membuat
keputusan yang salah hanya karena kurangnya kapasitas untuk melihat melampaui
situasi mendesak. Mereka mempengaruhi orang lain negatif di sekitar mereka
karena tindakan unthoughtful mereka. Untuk itu disini pendidikan pra sekolah di
berikan agar keterampilan berpikir berkembang dengan baik sejak dini.
"Tumbuh
up" yang memiliki masalah ini biasanya tidak memiliki peluang tersebut
belajar pada anak usia dini mereka. Pengalaman pendidikan dalam membantu anak
prasekolah mengembangkan keterampilan berpikir logis yang akan digunakan dalam
banyak situasi di masa dewasa.
Sangat
penting untuk mengetahui perbedaan antara bagaimana anak-anak muda dan tua
belajar.
Mengajar
anak-anak kecil sangat berbeda dari mengajar anak-anak yang lebihtua.
Banyak orang dewasa yang tidak mengerti bagaimana anak-anak kecil berpikir, merasa frustrasi ketika mereka tidak dapat berhubungan dengan mereka. Hal ini disebabkan fakta bahwa anak-anak kecil belum memiliki pengalaman untuk dapat mengembangkan hubungan antara pikiran mereka dan mengatur mereka lebih baik. Anak yang lebih tua telah mengembangkan kemampuan mereka untuk interlink dan berhubungan pikiran karena mereka telah mengalami banyak hal dan telah mampu mengembangkan bahasa. Mereka telah memahami bagaimana satu hal mempengaruhi yang lain. Inilah sebabnya mengapa pendidikan anak usia dini harus diajarkan berbeda dari anak-anak usia lain.
Banyak orang dewasa yang tidak mengerti bagaimana anak-anak kecil berpikir, merasa frustrasi ketika mereka tidak dapat berhubungan dengan mereka. Hal ini disebabkan fakta bahwa anak-anak kecil belum memiliki pengalaman untuk dapat mengembangkan hubungan antara pikiran mereka dan mengatur mereka lebih baik. Anak yang lebih tua telah mengembangkan kemampuan mereka untuk interlink dan berhubungan pikiran karena mereka telah mengalami banyak hal dan telah mampu mengembangkan bahasa. Mereka telah memahami bagaimana satu hal mempengaruhi yang lain. Inilah sebabnya mengapa pendidikan anak usia dini harus diajarkan berbeda dari anak-anak usia lain.
2.4 Proses pendidikan prasekolah
Ketika anak memasuki fase keemasan
(usia 0-5 tahun), ia membutuhkan proses pendidikan yang mengarah pada
perkembangan intellectual quotient (IQ), emotional quotient (EQ), dan spiritual
quotient (SQ) secara seimbang dengan berbagai metode. Pelaksanaan pendidikan
prasekolah tidak harus selalu formal di sekolah, tetapi bisa dilaksanakan di
jalur pendidikan luar sekolah dengan cara yang tepat.
Demikian diungkapkan oleh Nunuk
Murdiati Sulastomo dari Yayasan Pamongsito, dalam acara pelatihan yang diadakan
Yayasan Pamongsito Depok di Jakarta, pekan lalu. Pelatihan diikuti para
pendidik pada pendidikan prasekolah (taman kanak-kanak), orangtua, dan pejabat
dari Direktorat Pendidikan prasekolah Departemen Pendidikan Nasional
Menurut undang-undang REFR
DOCNM=”89uu002” >Nomor 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional pasal
4 menyatakan : bentuk satuan pendidikan prasekolah meliputi taman kanak-kanak,
kelompok bermain, penitipan anak serta bentuk lain yang ditetapkan menteri.
Taman kanak-kanak terdapat dijalur pendidikan sekolah. Sedangkan kelompok
bermain dan penitipan anak terdapat dijalur luar pendidikan sekolah.
Dalam pendidikan prasekolah ada
beberapa program kegiatan belajar. Isi program kegiatan belajar pendidikan di
Taman Kanak-kanak meliputi pengembangan :
1.
Moral Pancasila
2.
Agama
3.
Disiplin
4.
Kemampuan berbahasa
Pembinaan usaha kesejahteraan anak
pada kelompok bermain dan penitipan anak menjadi tanggung jawab menteri sosial,
sedangkan pembinaan pendidikannya menjadi tanggung jawab menteri. Pendidikan
yang diselenggarakan pada kelompok bermain dan penitipan anak merupakan bagian
daripada pendidikan prasekolah yang diatur dalam peraturan pemerintah.
Apa yang anak lakukan di pra-sekolah
Anak-anak
pra-sekolah didorong untuk belajar melalui bermain. Staf di setiap pusat
pra-sekolah akan mengatur kegiatan untuk membantu anak-anak belajar dan
berkembang. Semua pra-sekolah penyelenggara pendidikan harus mengikuti tahap
awal Kurikulum Excellence. Informasi tentang tahap awal Kurikulum Excellence
dapat ditemukan di situs
Belajar Mengajar Skotlandia .
Staf di
pra-sekolah memantau kemajuan pusat anak-anak. Kemajuan ini akan dibicarakan
dengan orang tua serta digunakan untuk merencanakan langkah selanjutnya dalam
belajar anak. Pemerintah setempat mendorong pra-sekolah pusat untuk berbagi
informasi mengenai kemajuan anak-anak dengan sekolah dasar anak-anak karena
untuk beralih ke pada akhir pendidikan pra-sekolah mereka
Selain
pendidikan sekolah dan luar sekolah, ada salah satu metode pendidikan
alternatif yang kini dikembangkan di Indonesia yaitu metode Montessori, hasil
pemikiran Dr Maria Montessori yang merupakan ahli pendidikan anak usia dini
asal Italia.
Metode pendidikan tersebut
mengajarkan berbagai pengetahuan dasar dalam kehidupan, melatih gerak motorik
halus dan kasar, yang kini sudah dipakai di banyak negara. Kalau semula metode
tersebut diajarkan dalam bahasa Inggris, maka kemudian dikembangkan dengan
memakai bahasa negara masing-masing. Salah satu contohnya adalah Jepang.
Karena itu, di Indonesia pun akan
dikembangkan model pendidikan serupa dengan bahasa Indonesia di beberapa
pendidikan prasekolah sampai sekolah dasar, yang sudah menerapkan metode itu di
Jakarta. Demikian juga dengan alat peraga, sedapat mungkin dibuat dari bahan
lokal yang ada di sekitar sekolah .
Menggunakan
kegiatan yang memadai usia pembelajaran yang tepat penting untuk perkembangan
anak usia dini.
Sebuah cara yang bagus untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan kemampuan kognitif lain pada anak-anak adalah untuk memberikan banyak kegiatan belajar yang positif dan menyenangkan. Games dan tangan pada pengalaman akan menguntungkan mereka yang paling.
Berikut adalah daftar dari beberapa pengalaman belajar yang positif untuk anak-anak muda:
Sebuah cara yang bagus untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan kemampuan kognitif lain pada anak-anak adalah untuk memberikan banyak kegiatan belajar yang positif dan menyenangkan. Games dan tangan pada pengalaman akan menguntungkan mereka yang paling.
Berikut adalah daftar dari beberapa pengalaman belajar yang positif untuk anak-anak muda:
- menciptakan patung dengan plastisin
- bermain di pasir
- blok bangunan
- menempatkan teka-teki bersama-sama
- lukisan
- memotong dan lem kegiatan
- bermain game memori
- miniatur mainan
- dapur bermain
- mendengarkan cerita pendek
- pedalangan
Dengan memahami
bagaimana seorang anak kecil berpikir guru dan orang tua homeschooling dapat
beradaptasi mengajar mereka ke prasekolah
usia. Jauh lebih bisa dicapai dalam pertumbuhan perkembangan anak prasekolah.
2.5 Peran orang tua dalam
pendidikan prasekolah
Anak
dalam proses perkembangannya menuju kepada kedewasaan memerlukan perhatian dari
kaum pendidik, hal ini dimaksudkan untuk memberikan bantuan sesuai dengan
kebutuhan anak agar ia tumbuh menjadi manusia mandiri.
Setiap
perkembangan manusia bukan dimulai dari perkembangan “aku” tetapi dari “kita”
(undifferentiatied), karena diasuh oleh dan bergantung pada manusia lain.
Karena adanya manusia lain itulah manusia berkembang. Sosialisasi dimulai
dengan adaptasi terhadap lingkungannya yang merupakan suatu ikatan yang
essensial untuk eksistensi psikisnya. Society lives though him, dan setiap diri
terwujud melalui lingkungannya. Perkembangan sosial seseorang adalah
perjuangannya untuk menjadi suatu identitas dengan hak-hak dan kewajibannya dalam mempertahankan dan
menyatakan dirinya.
Pendidikan
anak sangat penting dimulai dari lingkungan keluarga karena dari rumahlah
ditumbuhkan rasa kepedulian, kesadaran, dan pengertian dasar tentang totalitas
lingkungan. Dari sinilah orang tua harus belajar memahami setiap pertumbuhan
anak agar sesuai dengan kebutuhan si anak. Diperlukan sensitivitas dari orang
tua terhadap berbagai ciri serta perubahan fisik dan mental yang terjadi pada
umur anak, terutama yang berkenaan dengan segi emosionalnya. Maslow menyebutkan
bahwa kebutuhan biologis ( sandang, pangan, papan ) serta kebutuhan psikologis
( rasa aman, self esteem, dan kasih sayang
) harus terpenuhi untuk mewujudkan aktualisasi dari potensinya. Interaksi
dalam lingkungan keluarga ikut
menentukan arah dari perkembangan anak, yaitu peluang keserasian belajar pada
setiap masa peka.
Perlu
diingat bahwa setiap anak lahir dengan bakat, potensi, kemampuan, talenta serta
sikap dan sifat yang berbeda. Pendidikan keluarga adalah wahana yang mendasar
untuk meningkatkan bentuk yang lebih harmonis dari perkembangan manusia. Oleh karenanya, selayaknya kehidupan
keluarga menjadi kepedulian semua pihak, pemerintah dan masyarakat.
BAB
III
PENUTUP
2.2KESIMPULAN
Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar, yang diselenggarakan di jalur pendidikan sekolah atau di jalur pendidikan luar sekolah(PP27/19).
Pada
masa anak-anak mengalami kemajuan yang pesat. Yang dimana 80 % menyukai
aktivitas bebas dan 20 % aktifitas yang diarahkan oleh guru. Pendidikan
prasekolah cukup penting diberikan kepada anak-anak, karena masa anak-anak
merupakan masa golden age, yaitu dini, anak-anak akan diberikan pendidikan yang
terbaik dengan berorentasi pada belajar sambil bermain, karena masa anak-anak
adalah masa yang penuh kebahagiaan yang juga akan mempengaruhi psikologisnya
kelak. Kurikulum pada pendidikan anak usia dini didesain berdasarkan tingkat
perkembangannya anak. Mereka mampu dengan cepat menyerap apa yang ada di lingkungan
sekitar. Sehingga diusia dini, anak-anak akan diberikan pendidikan yang terbaik
dengan berorentasi pada belajar sambil bermain, karena masa anak-anak adalah
masa yang penuh kebahagiaan yang juga akan mempengaruhi psikologisnya kelak.
Kurikulum pada pendidikan anak usia dini didesain berdasarkan tingkat
perkembangannya anak.
2.3Saran
Dalam
menghadapi anak pendidikan prasekolah, kita harus mengerti terlebih dahulu apa
keinginan dan bagaimana terhadap perkembangan dan kemampuan anak, karena tiap
anak berbeda tahap perkembangannya, terlebih lagi bagi para calon pendidik.
Karena anak lebih menyukai aktivitas bermain.
No comments:
Post a Comment