Friday 28 June 2013

klasifikasi media pembelajaran


Ada banyak klasifikasi yang telah dibuat oleh para ahli untuk memberi batasan pada suatu media. Rudi Bretz ( Sadiman, 2009:20 ) menggolongkan media ke dalam 8 kelas yaitu :
·         Media audio visual gerak
·         Media audio visual diam
·         Media audio semi gerak
·         Media visual gerak
·         Media visual diam
·         Media semi-gerak
·         Media audio Media

Seels dan Glasgow (dalam Arsyad, 2002) membagi media ke dalam dua kelompok besar, yaitu: media tradisional dan media teknologi mutakhir. Pilihan media tradisional berupa media visual diam tak diproyeksikan dan yang diproyeksikan, audio, penyajian multimedia, visual dinamis yang diproyeksikan, media cetak, permainan, dan media realia. Sedangkan pilihan media teknologi mutakhir berupa media berbasis telekomunikasi (misal teleconference) dan media berbasis mikroprosesor (misal: permainan komputer dan hypermedia).

Arsyad (2002) mengklasifikasikan media atas empat kelompok:
1.      media hasil teknologi cetak
2.      media hasil teknologi audio-visual,
3.      media hasil teknologi berbasis komputer, dan
4.      media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer.

Sihkabuden dalam (2002) bukunya mengklasifikasikan media dalam bentuk dan ciri fisiknya, yaitu:
1.      Media pembelajaran dua dimensi
2.      Media pembelajaran tiga dimensi
3.      Media pandang diam
4.      Media pandang gerak
5.      Benda sebenarnya
6.      presentasi verbal
7.      Presentasi grafis
8.      Potret diam
9.      Film
10.  Rekaman suara
11.  Simulasi

Sedangkan Thomas (Sihkabuden, 2002:37) menggolongkan media pembelajaran berdasarkan pengalaman, yaitu; pengalaman langsung, pengalaman tiruan, pengalaman dari kata-kata.

Menurut Schramm (I Wayan Satyasa, 2007 : 10) media digolongkan menjadi media rumit, mahal, dan media sederhana. Schramm juga mengelompokkan media menurut kemampuan daya liputan, yaitu :
1.      Liputan luas dan serentak seperti TV, radio, dan facsimile
2.      Liputan terbatas pada ruangan, seperti film, video, slide, poster audio tape
3.      Media untuk belajar individual, seperti buku, modul, program belajar dengan komputer dam telpon

Menurut Gagne, media diklasifikasi menjadi tujuh kelompok, yaitu:
1.      benda untuk didemonstrasikan,
2.      komunikasi lisan,
3.      media cetak,
4.      gambar diam,
5.      gambar bergerak,
6.      film bersuara, dan
7.      mesin belajar.

Berdasarkan pemahaman atas klasifikasi media pembelajaran tersebut, akan mempermudah para guru atau praktisi lainnya dalam melakukan pemilihan media yang tepat pada waktu merencanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Pemilihan media yang disesuaikan dengan tujuan, materi, serta kemampuan dan karakteristik pebelajar, akan sangat menunjang efisiensi dan efektivitas proses dan hasil pembelajaran. Dengan adanya beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan media dapat diklasifikasikan menjadi tiga:
1.      Media dua dimensi (media cetak, potret diam, media grafik, presentasi grafik)
2.      Media tiga dimensi (film, simulasi, diorama, benda sebenarnya)
3.      Media pandang dengar ( audio visual, film, rekaman suara, dsb)

Dari beberapa pengelompokkan media yang dikemukakan di atas, tampaknya bahwa hingga saat ini belum terdapat suatu kesepakatan tentang klasifikasi media yang baku. Dengan kata lain, belum ada klalsifikasi media yang berlaku umum dan mencakup segala aspeknya, terutama untuk suatu sistem instruksional (pembelajaran). Meskipun demikian, apapun dan bagaimanapun cara yang ditempuh dalam mengklasifikasikan media, semuanya itu memberikan informasi tentang spesifikasi media yang sangat perlu kita ketahui. Pengelompokan media yang sudah ada pada saat ini dapat memperjelas perbedaan tujuan penggunaan, fungsi dan kemampuannya, sehingga bisa dijadikan pedoman dalam memilih media yang sesuai untuk suatu pembelajaran tertentu.Multimedia yang akan dikembangkan termasuk dalam kategori media hasil teknologi audio-visual.

No comments:

Post a Comment